Jumat, 05 Maret 2010

Mempersiapkan Diri Menanti Kedatangan Tuhan



Mempersiapkan Diri Menanti Kedatangan Tuhan

1 Tesalonika 5:1-11

Introduksi

Kedatangan Tuhan, merupakan sesuatu situasi yang tidak dapat diketahui oleh manusia, sebab situasi atau waktu itu adalah masa yang ditetapkan oleh Tuhan (Kis. 1:7). Perikop ini merupakan sambungan pasal 4:13-18 yang menceritakan mengenai kedatangan Tuhan. Rasul Paulus tidak memberitahukan atau tidak menuliskan kedatangan Tuhan itu kapan terjadi. Dalam BIS dituliskan “….tidak perlu kami menulis kepadamu kapan waktunya yang tepat hal-hal itu terjadi”. Mengapa demikian? Karena hanya Tuhan yang tahu dan itu adalah masa yang ditetapkan Tuhan. Sebab seandainya Tuhan memberitahukan waktu (χρόνως/khronos) dan masa (kairos/kairos) itu kepada manusia maka orang percaya tidak perlu lagi berjaga-jaga, karena sudah mengetahui waktu dan masa kedatangan Tuhan. Tetapi tidaklah seperti itu. Paulus menuliskan waktu dalam pengertian Jamak yaitu χρόνων/khronon artinya waktu-waktu, dan masa dalam pengertian Jamak yaitu kairon/kairon artinya masa-masa. Jadi maksud Paulus disini adalah tidak ada seorangpun manusia yang mengetahui waktu-waktu dan masa-masa kedatangan Tuhan itu.

Paulus hanya memberikan analogi atau gambaran kepada jemaat di Tesalonika bahwa kedatangan Tuhan itu seperti pencuri yang datang dimalam hari. Kata “…seperti pencuri..” dalam bahasa Yunani ώς κλέπτης. Maksud Paulus disini bukanlah menggambarkan esensi seorang pencuri yang sedang mencuri barang-barang berharga atau yang lainnya. Akan tetapi Paulus menggambarkan seperti pencuri maksudnya adalah tidak ada orang yang tahu kapan reaksi pencuri terlaksana, karena pencuri itu diam-diam dan tidak ada orang tahu waktu pencuri untuk mencuri. Jadi seperti pencuri sedang merujuk arti tentang waktu. Mengapa Paulus menggambarkan kedatangan Tuhan itu seperti pencuri? Karena tidak ada 1 orangpun yang mengetahui waktu dan masa kedatangan Tuhan. Apa tujuan Paulus menggambarkan kedatangan Tuhan itu seperti pencuri? Tujuan Paulus adalah supaya semua jemaat yang baru di Tesalonika tetap berjaga-jaga dalam segala hal.

Kalimat Penghubung

Sebagai orang Kristen hendaknya kita tetap siap sedia dalam kondisi apapun dan kapanpun. Berjaga-jaga merupakan cara terbaik untuk menanti kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya. Kemudian selalu rindu dengan kedatangan Tuhan akan membuat kita semakin optimis menanti kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya.

Maksud dan Tujuan

Karena mengetahui bahwa bahwa hidup ini sewaktu-waktu kita lemah, kita jatuh, dan lalai. Supaya dalam masa-masa hidup kita ini mempersiapkan diri dan tetap berjaga-jaga dan tetap hidup dalam Firman Tuhan. Entah kita bangun, entah kita tidur, kita tetap hidup didalam Tuhan. Sehingga menanti kedatangan Tuhan yang kedua kali, kita tidak perlu takut dan gentar melainkan kita tetap siap-sedia dan berjaga-jaga.

Kalimat Transisi

Bagaimana cara kita mempersiapkan diri dalam menanti kedatangan Tuhan yang kedua kali?

Proposisi Berita

“Selalu berjaga-jaga dan selalu berserah kepada Tuhan akan membuat kita kuat dan tidak takut dalam menanti kedatangan Tuhan yang kedua kalinya”

PENJABARAN BERITA:

Poin Pertama 1. Kita Hidup dalam Terang Firman Tuhan (ay.4-5)

Introduksi Poin

Nasihat-nasihat Paulus dalam perikop ini adalah nasihat-nasihat untuk tetap berjaga-jaga dalam menanti kedatangan Tuhan yang kedua kalinya. Paulus menjelaskan bahwa pada kedatangan Tuhan tidak aka nada yang luput, maksudnya dia mulai berbicara mengenai waktu yang tertentu mengenai kedatangan Kristus, yang akan bersifat mengerikan dan mendadak kepada yang jahat, tetapi nyaman kepada orang suci.

Paulus mengerti keberadaan orang Kristen di Tesalonika, dia mengetahui bahwa mereka adalah jemaat-jemaat yang tekun, dan mereka hidup dalam terang. Oleh karena itu Paulus tidak ada keraguan untuk menjelaskan hal ini kepada mereka, karena mereka adalah jemaat-jemaat yang hidup dalam terang.

Kalimat Penghubung

Setiap orang percaya akan mempertanggungjawabkan imannya dihadapan Tuhan. Oleh karena itu setiap orang percaya harus bersiap sedia dan berjaga-jaga dalam menanti kedatangan Tuhan yang kedua kalinya. Entah dia tidur, entah dia bangaun, entah dia dalam kondisi apapun orang percaya harus selalu siap-sedia.

Pelitian/Analisa ayat

Dalam BIS ayat 5 mengatakan “Saudara semuanya adalah orang yang hidup dalam terang; kalian tergolong pada siang yang terang. Kita bukan orang yang hidup dalam kegelapan, atau yang tergolong pada malam yang gelap.

Kata anak-anak diterjemahkan dari Istilah bahasa Yunani yang dipakai untuk menggelari seseorang untuk menunjukkan karakter atau sifatnya. Jadi jikalau diterjemahkan maka “kalian adalah orang yang hidup baik, suci, seperti orang yang hidup pada terang siang hari”. Anak-anak terang…siang berarti juga milik Kristus. Jadi ungkapan ini dapat juga diterjemahkan menjadi “kalian semua adalah milik Kristus dan hidup dalam terang”.

Dalam ayat 5 ini dimaksudkan memperkuat ayat 5a, dalam bentuk berbeda. Secara harafiah bahasa Yunaninya dapat diterjemahkan menjadi “ kita bukanlah milik malam atau milik kegelapan’. Suatu terjemahan yang menarik mengatakan “kita tidak punya hubungan atau sangkut paut dengan kegelapan mala”.

Penjabaran Berita

Paulus kemudian mendesak jemaat di Tesalonika kepada tugas-tugas perhatian; penelitian, ketenangan hati, dan latihan iman, cinta, dan harapan, sebagai hal yang pantas kepada status mereka. Sebab mereka adalah milik terang, atau milik Kristus. Jadi mereka harus menampilkan sifat dan karakter mereka yang sesuai dengan milik Kristus. Berbuat sesuatu yang menjadi teladan dalam menanti kedatangan Tuhan. Karena ayat 5 ini lebih menjelaskan lagi “kita tidak hidup seperti orang-orang yang selalu melakukan perbuatan tidak baik atu perbuatan yang gelap”. Kalau bahasa sasaran tidak wajar memakai kiasan maka bagian ayat ini dapat dibuat menjadi “kita tidak hidup seperti orang-orang yang melakukan pekerjaan yang tidak baik karena dia tidak mau pekerjaaannya dilihat orang” ata “kita tidak melakukan perbuatan jelek atau perbuatan jahat”. Jadi hal ini menjadi penegasan dari Paulus supaya jemaat-jemaat di Tesalonika tetap melakukan perbuatan yang baik dalam menanti kedatangan Tuhan.

Bantuan Refrensi

Dalam Matius 5:16 mengatakan “ Begitu juga terangmu harus bersinar di hadapan orang, supaya mereka melihat perbuatan-perbuatanmu yang baik, lalu memuji Bapamu di surga." Ayat ini memberi nasihat supaya perbuatan terang setiap orang yang percaya menjadi teladan bagi semua orang. Kemudian terang itu menjadi bagian hidup setiap orang yang percaya.

Dalam Matius 5:14 mengatakan “Kalian adalah terang dunia”. Ayat ini lebih menegaskan lagi bukan lagi perbuatan kita letapi lebih menegaskan kita adalah terangnya, kita teladannya. Jadi Tidak mungkin lagi kta hidup dalam kegelapan.

Penegasan Ulang

Menjadi terang di dunia ini adalah suatu keharusan yang harus dilaksanakan, dalam menanti kedatangan Kristus. Supaya ketika dimana Tuhan datang dalam waktu yang tidak kita ketahui, kita didapati oleh Tuhan dalam terang. Kemudian Prilaku yang sesuai dengan terang itu harus menjadi gaya hidup dalam kehidupan ini untuk menanti kedatangan Tuhan.

Ilustrasi/Contoh POHON ARA

12 Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar.

13 Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara.

14 Maka kata-Nya kepada pohon itu: "Jangan lagi seorang pun makan buahmu selama-lamanya!" Dan murid-murid-Nya pun mendengarnya.

Aplikasi

Dalam hidup Kristen, menanti kedatangan Tuhan haruslah berbuah setiap saat. Sebab kita ini adalah terang oleh karena itu jadilah kita menjadi teladan bagi semua orang, menjadi berkat bagi orang lain. Jangan kita menjadi batu sandungan bagi orang lain tetapi hendaklah kita menjadi berkatdalam perkataan, tindakan dan pekerjan kita. Dalam kondisi ini kita tidak akan takut dalam menanti kedatangan Tuhan, karena kita berada dalam terang.

Kalimat Transisi

Menanti kedatangan Tuhan bukanlah suatu ketakutan yang membuat hidup kita ini mengalami ketakutan yang terus menerus. Tetapi menanti kedatangan Tuhan merupakan persiapan-persiapan hidup kita ini untuk melakukan sesuatu yang baik, yang memberkati orang lain, dan berkenan dihadapan Tuhan.

Poin Kedua 2. Kita Hidup mempergunakan Waktu(ay. 6-7)

Introduksi Poin

Pernahkah anda memikirkan bahwa hidup didunia ini sungguh sangat singkat? Ketika umur anda sudah bertambah, apakah anda sadar bahwa umur anda sedang berkurang? Apa yang sudah kita perbuat dan kita lakukan didunia ini? Apa yang sudah anda perbuat bagi orang lain dan bagi Tuhan? Apakah yang anda lakukan menjadi berkat atau mengecewakan?

Pertanyaan-pertanyaan diatas menjadi satu perenungan bagi kita, apakah kita sudah mempergunakan waktu kita di dunia ini dengan baik atau tidak. Tuhan memberikan waktu didunia ini yang setiap saat berjalan (Kronos/kronos) dan juga Tuhan memberikan masa waktu kita di dunia ini (Kairos/kairos). Hidup Kristen merupakan pemberian Tuhan yang merupakan suatu kesempatan hidup atau anugrah untuk hidup di dunia ini. Oleh karena itu setiap orang percaya harus mempergunakan waktu dengan baik.

Kalimat Penghubung

Orang percaya harus menyadari bahwa kehidupan kita ini merupakan sebuah kesempatan. Karena kesempatan ini tidak dapat terulang lagi dan hanya berjalan sekali saja. Menyadari hidup Kristen merupakan kesempatan/anugrah akan mendorong kita untuk selalu hidup dalam Tuhan dan mempergunakan kesempatan itu untuk berbuat sesuatu yang baik bagi sesame dan bagi Tuhan.

Penelitian/Analisa Ayat

Dalam ayat 6 dalam BIS, mengatakan “Baiklah jangan kita tidur atau kita tidak boleh tidur-tidur saja” tidak berarti bahwa orang Kristen tidak boleh tidur sama sekali. Pernyataan itu berarti disini bahwa kita tidak boleh bermalas-malasan. Ini dimaksudkan oleh Paulus bahwa kita harus mempergunakan waktu kita sebaik mungkin. Ada saatnya untuk tidur dan ada saatnya untuk bekerja. Pergunakanlah waktumu dengan baik supaya masa yang diberikan Tuhan kepada kita tidak sia-sia, melainkan berguna dan berkenan dihadapan Tuhan. Dan ayat ini juga memberi pengertian supaya kita tetap waspada baik dalam waktu kita tidur ataupun waktu kita sedang bekerja.

Dalam ayat 7Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam” lebih menjelaskan kepada perbuatan orang jahat seperti pemabuk. Pemabuk itu tidak sadar dan tidak bisa menahan diri. Oleh karena itu hendaklah kita jangan seperti pemabuk yang tidak siap-siaga, tetapi hendaklah kita orang-orang yang siap siaga dan mempergunakan waktu kita dengan baik.

Penjabaran Berita

Mempergunakan waktu kita sangatlah penting sekali, sebab segala sesuatu yang sudah kita lakukan tidak akan terulang lagi. Jikalau kita kemarin berbuat jahat berarti selamanya kita sudah pernah berbuat jahat. Jikalau kita kemarin gagal berarti selamanya kita sudah pernah mengalami kegagalan. Jikalau kita sudah pernah jatuh dalam perselingkuhan berarti selamanya kita sudah pernah selingkuh. Jikalau kita kemarin sudah mengecewakan Tuhan berarti selamanya kita sudah pernah mengecewakan Tuhan. Oleh karena itu belajarlah mempergunakan waktu kita untuk selalu melakukan yang baik dan yang berkenan dihadapan Tuhan.

Diatas semuanya itu, kita harus mengetahui tujuan hidup kita di dunia ini diciptakan oleh Tuhan, suatu tujuan yang mulia yaitu untuk memuliakan Tuhan. Waktu/masa hidup kita ini harus kita jadikan prioritas yaitu “waktu/masa untuk memuliakan Tuhan”. Pergunakanlah waktumu untuk Tuhan, dan berbuat sesuatu yang berkenan dihadapan Tuhan. Jikalau kita mempunyai prinsip seperti ini dalam hidup kita ini, maka kita tidak akan takut dalam menanti kedatangan Tuhan yang kedua kalinya.

Bantuan Refrensi

Dalam Yakobus 4:4 mengatakan “sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok, apakah arti hidupmu? Hidupmu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap”. Ayat ini mengajak kita berfikir, karena hidup kita ini sungguh sangat singkat, oleh karena itu kita harus mempergunakan waktu kita ini (kesempatan hidup/kairos) dengan baik.

Ayat ini sungguh memberikan suatu peringatan bagi kita, supaya kita mengerti keadaan hidup kita didunia ini. Sama sekali hidup ini hanya sebentar saja disbanding kehidupan yang kekal, oleh karena itu pergunakanlah waktumu.

Penegasan Ulang

Sadarilah arti hidupmu didunia ini, sebentar saja dan tiada artinya. Oleh karena itu Pergunakanlah waktumu, hiduplah dalam terang dan gunakan waktumu untuk kemuliaan Tuhan. Ingat masa/waktu hidup kita didunia ini adalah masa-masa untuk melayani dan memuliakan Tuhan. Pergunakanlah waktumu dan tetap berjaga-jaga. .

Ilustrasi/Contoh

Gadis Bodoh dan Gadis Bijaksana

1 "Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.

2 Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana.

3 Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak,

4 sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.

5 Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur.

6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!

7 Gadis-gadis itu pun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka.

8 Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam.

9 Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ.

10 Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup.

11 Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu!

12 Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu.

Aplikasi

Apa yang harus kita lakukan? Yang harus kita lakukan adalah Mempergunakan waktu kita untuk Tuhan. Hidupmu tidak akan berarti jikalau anda tidak berbuat sesuatu yang baik untuk Tuhan. Jadikan hidupmu menjadi terang dan menjadi teladan di dunia ini. Dengan demikian hidup kita akan berkenan dihadapan Tuhan.

Sadarilah hidupmu sebentar saja…!!! Supaya anda bisa berbuat sesuatu yang baik dan yang berkenan baik antara sesame maupun untuk Tuhan. Pergunakanlah waktumu untuk melayani Tuhan. Pergunakanlah waktumu menjadi teladan dan pergunakanlah waktumu menjadi terang didunia ini. Dengan demikian kita tidak takut mennti kedatangan Tuhan yang kedua kalinya.

Kalimat Transisi

Menanti kedatangan Tuhan adalah suatu persiapan-persiapan hidup kita ini, dimana setiap orang yang percaya mempergunakan waktunya didalam dunia ini untuk berbuat sesuatu yang baik di hadapan Tuhan. Dan juga mempergunakan waktu sebaik mungkin demi kemuliaan nama Tuhan.

KESIMPULAN

Tantangan

Nasihat-nasihat Paulus ini menjadi suatu tantangan bagi kita, dimana setiap orang yang percaya harus mempersiapkan dirinya dalam menanti kedatangan Tuhan yang kedua kalinya. Apakah kita akan menjadi terang dan teladan dalam dunia ini selama kita hidup di dunia ini? Sebagai orang yang percaya harus memiliki komidmen harus bisa menjadi terang dan teladan dalam dunia ini.

Kemudian yang kedua adalah apakah kita mempergunakan waktu/masa/kesempatan kita dengan baik dalam dunia ini? Sebagai orang yang percaya harus memiliki komidmen bahwa kita harus mempergunakan waktu kita dengan baik, berkenan dihadapan manusia dan berkenan dihadapan Tuhan. Amen!!!!

“TUHAN YESUS MEMBERKATI”

Oleh: Erwin S S

2 komentar:

  1. Shalom bapak, ibu dan saudara/i yang dikasihi oleh Tuhan. Apakah ada diantara bapak, ibu maupun saudara/i yang pernah mendengar tentang Shema Yisrael dan V'ahavta? Kalimat pernyataan keesaan YHWH ( Adonai/ Hashem ) dan perintah untuk mengasihiNya yang dapat kita temukan dalam Ulangan/ דברים/ Devarim 6 : 4 - 5 yang juga pernah dikutip oleh Yeshua/ ישוע/ Yesus di dalam Injil khususnya dalam Markus 12 : 29 - 31( juga di Matius 22 : 37 - 39 dan Lukas 10 : 27 ), sementara perintah untuk mengasihi sesama manusia dapat kita temukan dalam Imamat/ ויקרא/ Vayikra 19 : 18. Mari kita pelajari cara membacanya satu-persatu seperti yang akan dijabarkan di bawah ini :

    Ulangan/ דברים/ Devarim 6 : 4 - 5, " שְׁמַ֖ע יִשְׂרָאֵ֑ל יְהֹוָ֥ה אֱלֹהֵ֖ינוּ יְהֹוָ֥ה ׀ אֶחָֽד׃. וְאָ֣הַבְתָּ֔ אֵ֖ת יְהֹוָ֣ה אֱלֹהֶ֑יךָ בְּכׇל־לְבָבְךָ֥ וּבְכׇל־נַפְשְׁךָ֖ וּבְכׇל־מְאֹדֶֽךָ׃. "

    [ Cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa Ibrani yang berlaku, " Shema Yisrael! YHWH [ Adonai ] Eloheinu, YHWH [ Adonai ] ekhad. V'ahavta e YHWH [ Adonai ] Eloheikha bekol levavkha uvkol nafshekha uvkol me'odekha ]

    Imamat/ ויקרא/ Vayikra 19 : 18, " וְאָֽהַבְתָּ֥ לְרֵעֲךָ֖ כָּמ֑וֹךָ. "

    [ Cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa Ibrani yang berlaku, " V'ahavta l'reakha kamokha " ]

    Untuk artinya dapat dilihat pada Alkitab LAI.

    Diucapkan juga kalimat berkat seperti ini setelah diucapkannya Shema

    " . בָּרוּךְ שֵׁם כְּבוֹד מַלְכוּתוֹ לְעוֹלָם וָעֶד. "
    ( Barukh Shem kevod malkuto, le'olam va'ed, artinya Diberkatilah Nama yang mulia, KerajaanNya untuk selamanya )
    🕎✡️🐟🤚🏻👁️📜✍🏼🕯️❤️🤴🏻👑🗝️🛡️🗡️🏹⚖️⚓🕍✝️🗺️🌫️☀️🌒⚡🌈🌌🔥💧🌊🌬️❄️🌱🌾🍇🍎🍏🌹🍷🥛🍯🦁🦅🐂🐏🐑🐎🦌🐪🕊️🐍₪🇮🇱

    BalasHapus