OLEH : ERWIN SIMANJUNTAK
AKU PERCAYA SEBAB AKU MENDENGAR
MARKUS 10 : 46-52
Mendengar sudah menjadi bagian dari dari hidup kita. Bukan Cuma hanya bagian dari hidup akan tetapi salajh satu mesin dalam perputaran seluruh organ tubuh. Jadi mendengar itu sangat dibutuhkan organ tubuh dalam melakukan setiap pergerakan ataupun tindakan.
Dalam ilmu psikologi melihat itu lebih kuat dari pada mendengar. Akan tetapi Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita untuk lebih percaya karena mendengar dan bukan hanya karena melihat. ”Yesus menjawab mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku.” Matius 11:4-6. Jadi mendengar itu sangat berperan penting untuk menuntun iman kita dalam berbuat atau melakukan tindakan.
Demikianlah yang dilakukan oleh Bartimeus, setelah ia mendengar bahwa Yesus telah datang, maka segeralah ia bertindak untuk mendapatkan Yesus, karena ia telah percaya bahwa Yesuslah yang menjadi jawaban bagi masalah yang menimpa hidupnya. Mendengar atau ἀκούω “akouō” A primary verb; to hear: - give (in the) audience (of), come (to the ears), ([shall]) hear. Artinya Suatu kata kerja utama; mendengar: - memberi ( di (dalam)) pendengar ( tentang), yang datang ( kepada telinga), ( akan]) didengar.
Maksudnya adalah memberi telinga untuk mendengar apa yang dielu-elukan atau disiarkan oleh orang lain, supaya mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Sebab memberi telingan untuk mendengar karena ada sesuatu yang dibutuhkan.
PERCAYA KARENA MENDENGAR KEBENARAN AKAN MENUNTUN KITA UNTUK BERBUAT SESUATU ATAU MELAKUKAN TINDAKAN YANG BENAR
Apa tindakan bartimeus ketika ia mendengar dan percaya sehingga ia mengalami mujizat yang sangat luar biasa itu?
- BERSERU ATAU MENCARI TUHAN (AY.47)
Mengapa Bartimeus mau menemui Tuhan Yesus karena dia sadar hanya Yesuslah jawaban bagi penderitaan yang dia alami. Ia percaya karena ia mendengar bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Tuhan yang hidup. Hanya karena ia mendengar sebelumnya bahwa Yesus adalah Anak Tuhan yang hidup maka ia telah menjadi percaya dan menaruh pengharapannya pada Yesus.
Berseru dalam bahasa inggris to “croak” atau κράζω “krazō” artinya Suatu kata kerja utama; “ menguak” ( seperti burung gagak) atau pekikan, dengan suara keras ( memekik, berseru, intreat):- menangis/berteriak ( ke luar). Dalam kondisi ini Bartimeus bukan hanya memanggil (to call) akan tetapi dia berteriak begitu kerasnya supaya Yesus mendengarnya. Berseru/mencari berarti membutuhkan sesuatu pertolongan, ataupun karena kita memerlukan sesuatu. Dalam kondisi seperti ini berarti kita harus ada usaha untuk mencari Tuhan. Tetapi yang menjadi pertanyaan dapatkah kita mencari Tuhan? Dapatkah kita menemukan Tuhan?
Sesungguhnya tidak seorangpun yang mampu atau dapat mencari Tuhan, oleh karena dosa sehingga manusia benar-benar terpisah dari Tuhan yaitu jurang maut yang memisahkan, (Yesaya 59:2). Tetapi Yesus telah menjembatani jurang maut itu dengan kasih karunia (kairos), sehingga oleh karena kash karunia ini kita mampu berseru dan mencari Tuhan, (Yeremia 29:13 dan Yesaya 55:6)
Dalam kondisi seperti ini, satu hal yang harus kita lakukan “jangan menyia-nyiakan anugrah itu”. Dalam setiap permasalahahan yang kita hadapi, utamakan untuk berseru dan mencari Tuhan, sebab pertolongan kita hanyalah dari Tuhan Yesus dan Yesuslah jawaban bagi hidup kita.
Inilah yang dilakukan oleh Bartimeus, dia mendengar kemudian dia percaya dan menjadikan Yesus adalah jawaban bagi penyakitnya sehingga ia mengalami muizat yang luar biasa.
- MENGHADAPI TANTANGAN DENGAN TEGAR (AY. 48)
Setelah Bartimeus berseru kepada Yesus, dia masih mengalami tantangan dari pihak ke 3, atau orang banyak. “…banyak orang menegornya supaya ia diam..”, tetapi ini yang dilakukan Bartimeus yaitu melawan orang banyak itu dengan cara “..ia semakin keras berseru…”.
Mengeluh tidak akan menghasilkan sesuatu yang baik ketika menghadapi tantangan yang ada didepan kita. Sebab ketika sikap mengeluh itu muncul dalam diri kita, berarti tidak meyakini kekuatan yang Tuhan berikan kepada kita dan tidak meyakini bahwa bersama Kristus kita mampu melakukan perkara yang besar, sehingga sikap kita dalam menghadapi tantangan itu akan selalu muncul sikap yang pesimis. Dalam kondisi seperti ini berarti kita harus memiliki ketegaran dalam menghadapi tantangan seperti yang sudah dilakukan oleh Bartimeus.
Dalam ketegaran Bartimeus menghadapi tantangan itu maka dia bisa bertemu dengan Tuhan Yesus. Seandainya dia berhenti hanya karena orang banyak melarang dia, maka kemungkinan dia tidak akan bertemu dengan Tuhan Yesus.
Dalam ayat yang ke 48 ini lebih memotivasi kita lebih tegar untuk menghadapi tantangan seberat apapun itu demi Kristus. Bahkan maut pun akan kita hadapi demi Kristus. Filipi 1:21 Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.Hanya orang yang berani menghadapi tantangan, yang akan berhasil dan menjadi pemenang. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada Tuhan, kaena Ia memeliharamu. Ia memberikan kekuatan, pengharapan, penghiburan, kemampuan, kesempatan dan jalan keluar ketika kita lemah, tertekan dan menderita. Ia pernah mengatakan pada muridnya, bahwa ketika mereka memberikan air pada orang sengsara pada orang yang haus, dan makan pada yang mereka yang lapar, dan mengunjungi dipenjara bagi mereka orang yang sengsara, serta memberi pakaian, bagi mereka yang telanjang juga mendatangi ketika mereka sakit. Sama halnya mereka melakukannya bagi Tuhan. Tuhan sangat memperhatikan manusia yang mengalami kesengsaraan, penderitaan, masalah, sakit atau aniaya yang tertekan bahkan Ia menyamakan mereka sama dengan dirinya sendiri.
Percayalah bahwa anda tidak sendiri, tetapi ada Tuhan yang juga menanggung penderitaan anda hari demi hari, serta Ia memperhatikan orang miskin, sehingga ada firman menuliskan siapa yang memberi pada orang miskin, sama halnya mempiutangkan Tuhan.
- MEMILIKI IMAN YANG MURNI (AY. 51)
Bartimeus menunjukkan imannya yang aktif ataupun imannya yang bertindak. Ay. 51 “Supaya….” Menunjukkan imannya supaya mendapat hasil ataupun sesuatu yang menguntungkan bagi Bartimeus. Hal ini dinyatakan bahwa Bartimeus memiliki power iman yang sangat kuat. Marthin Luther mengatakan “Iman itu seperti cahaya”. Maksudnya adalah cahaya itu arahnya lurus dan memiliki power cahaya sehingga cahaya itu kadang membuat kita tidak bisa untuk melihat. Demikianlah yang dilakukan oleh Bartimeus pada saat itu, dia memiliki iman yang mengarah kepada Yesus, dan power imannya itu yaitu dia memiliki iman yang bertindak. Yakobus 2:18.
Sering kita mengatakan “ya sudah…terserah apa yang terjadi..” kata-kata seperti ini suatu perkataan yang tidak memiliki Pengharapan, iman ataupun jaminan yang pasti. Padahal Tuhan sudah menjamin semua apa yang kita butuhkan, Dia mengetahui segala yang kita perlukan bahkan Dia mengerti semua persoalan yang kiita hadapi. Yang menjadi permasalahannya sekarang sering kita bimbang dan kurang percaya. Oleh karena itu
Mujizat terjadi karena ada masalah. Setiap kali ada masalah, Tuhan pasti melakukan mujizat. Bagi Tuhan masalah adalah kesempatan untuk mengadakan mujizat, Bagi-Nya masalah yang dihadapi ,murid-murid-Nya adalah ujian terhadap iman dan kepercayaan mereka. Orang yang berani menghadapi masalah, berarti dia percaya bahwa mujizat akan terjadi. Orang yang takut akan masalah adalah adalah orang yang kurang kepercayaannya sehingga sulit baginya untuk menyaksikan dan mengalami mujizat. Hati-hati…! Mujizat, kuasa dan karunia dapat membuat orang menjadi sombong dan berfokus pada dirinya, sedangkan keselamatan menjadikan manusia terus melayani dan berfokus pada Tuhan
Sering kita meragukan kuasa Tuhan, bahkan tidak percaya pada Dia yang sudah mencipta dan membentuk kita. Apa lagi yang kurang? Tidak ada lagi, Hanya saja, Percayalah pada Yesus, milikilah iman yang murni kepada Yesus.
KUASA ILAHI AKAN SELALU TERTAMPIL KETIKA KITA MENAMPILKAN IMAN YANG MURNI.
Jesus Bless Us
Tidak ada komentar:
Posting Komentar