Minggu, 26 April 2009

TERGERAK UNTUK BERTINDAK

OLEH: ERWIN SIMANJUNTAK


TERGERAK UNTUK BERTINDAK

MATIUS 9:35-38

Perikop ini merupakan pendahuluan atau pengantar bagi pasal berikutnya yang menceritakan tentang Kristus mengutus rasul-rasul-Nya. Ia memperhatikan orang banyak (ay. 36); Ia tidak hanya memperhatikan orang banyak yang mengikuti-Nya, melainkan juga orang banyak yang (sambil Ia lewat) dilihat-Nya memenuhi daerah pedesaan. Ia memperhatikan bagaimana kota-kota dan desa-desa itu terpenuhi dengan jiwa-jiwa, dan betapa padat penduduknya; bagaimana banyaknya jemaat di setiap rumah ibadat, dan bagaimana gerbang-gerbangnya dipenuhi dengan kumpulan orang banyak. Sungguh pesatnya pertumbuhan penduduk bangsa itu. Perhatian kita terhadap orang lain menunjukkan bahwa kita mengasihi orang tersebut.

Mengasihi Tuhan dengan segenap hati nyata, ketika kita rindu membawa jiwa kepada Tuhan.

Teladan apa yang perlu kita contoh dari perbuatan Yesus?

  1. Ia mengasihi mereka dan peduli dengan mereka.(ay. 36); tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan terhadap mereka, bukan tergerak oleh karena masalah duniawi, seperti ketika Ia mengasihani orang buta, orang lumpuh, dan orang sakit, melainkan karena masalah rohani. Mereka lelah, mereka miskin, susah, dan letih bahkan mereka terlantar seperti domba yang tidak bergembala.

Dalam versi/pendapat Barnes “Mat 9:36 But when he saw the multitudes - That followed him from place to place. When he saw their anxiety to be instructed and saved.

“Tetapi ketika Ia lihat orang banyak- [yang] mengikuti Dia dari satu tempat ke lain tempat. Ia lihat ketertarikan mereka untuk diajar/diperintah dan diselamatkan.

Jadi memang benar-benar orang banyak saat itu sangat perlu dan harus diajar supaya mereka mendapat keselamatan.

Siapakah Tuaian itu?

Dalam ayat 37 mengatakan “Tuaian memang banyak…”. Yesus memperingatkan semua orang percaya agar selalu mengingat bahwa orang yang terhilang mempunyai jiwa abadi yang sangat berharga dan harus tinggal di sorga atau di neraka, dan bahwa banyak dari mereka dapat diselamatkan apabila ada yang memberitakan Injil kepada mereka. Pernyataan ini berarti memberitahukan bahwa “tuaian atau θερισμος” itu adalah orang-orang yang percaya dan orang-orang yang belum percaya. Sebab tujuan pemberitaan Injil kepada orang-orang percaya adalah untuk meneguhkan iman mereka, sedangkan tujuan pemberitaan Injil kepada orang-orang yang belum percaya adalah untuk mempertobatkan mereka sehingga percaya kepada Yesus dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat mereka. Jadi tuaian itu harus dituai, sebab masa menuai harus menuai. Jikalau masa menuai itu tidak menuai maka tuaian itu akan terhilang. Hal ini mengungkapkan kepada para penuai bahwa ini adalah suatu kesempatan (kairos/anugrah) yang harus tidak dilewatkan, atau diabaikan begitu saja.

  1. Ia menggugah murid-murid-Nya untuk berdoa bagi mereka (ay.37-38). Rasa kasihan-Nya membuat Dia merancang suatu sarana demi kebaikan orang-orang ini. Tampak bahwa pada kejadian ini sebelum Ia mengutus para rasul-nya Ia sendiri menghabiskan waktu-Nya untuk berdoa. Perhatikanlah, kita harus mendoakan orang-orang yang kita kasihani. Setelah berdoa kepada Tuhan bagi mereka, Ia berbalik kepada murid-murid-Nya dan memberitahu mereka.

Siapakah yang akan menuai?

Bagaimanakah permasalahannya? ….tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit….Kata “pekereja-pekerja/έργαται (jamak)” artinya orang-orang yang sangat dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan. Orang memerlukan pengajaran yang baik akan tetapi hanya ada sedikit pengajar yang baik. Jadi ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan, dan ada banyak hal yang baik dan besar mungkin untuk dilakukan, namun dibutuhkan tangan-tangan yang mau melakukan pekerjaan itu.

Dalam ayat 9:38 “Mintalah kepada tuan…mengirimkan..”. Ayat ini mengungkapkan salah satu prinsip rohani Tuhan sendiri. Sebelum Ia bertindak, biasanya Tuhan memanggil umat-Nya untuk berdoa. Hanya setelah umat-Nya berdoa barulah Tuhan melakukan pekerjaan-Nya. Dengan kata lain, Tuhan membatasi diri-Nya pada doa-doa umat-Nya. Jelaslah konteksnya dalam ayat 35, bahwa macam pekerja yang diinginkan Yesus dalam pekerjaan-Nya adalah mereka yang (1) mengajar dan memberitakan Injil Kerajaan (9:35), (2) menyembuhkan orang sakit dan (3) mengusir roh jahat (10:1).

Ada beberapa hal yang perlu kita pelajari dari perikop ini;

a) Tuhan adalah Tuan yang empunya tuaian; Bapa-Kulah pengusahanya (Yoh 15:1). Tuaian itu di kumpulkan bagi-Nya dan untuk melayani-Nya, untuk pekerjaan dan kehormatan-Nya.”Kamu adalah kawan sekerja Tuhan ( I kor 3:9). Ia memberikan perintah sesuai dengan kehendak-Nya atas segala sesuatu yang berhubungan dengan tuaian itu; kapan dan dimana para pekerja akan bekerja, dan berapa lama. Mereka yang ingin ambil bagian dalam pekerjaan menuai itu boleh merasa terhibur bahwa Tuhan sendirilah yang memimpin, yang pasti akan mengatur segala sesuatunya dengan sempurna.

b) Para pelayan Tuhan adalah, dan harus menjadi pekerja-pekerja dalam tuaian Tuhan; pelayanan adalah sesuatu pekerjaan, dan harus dilaksanakan sebagaimana mestinya. Pelayanan itu adalah pekerjaan menuai, suatu pekerjaan yang dibutuhkan. Pekerjaan ini menghendaki agar segala sesuatunya harus dilakukan pada masanya, dan dibutuhkan ketekunan untuk menuntaskannya. Namun pekerjaan ini sungguh menyenangkan; mereka menuai dengan sukacita, dan sukacita yang dirasakan para pengabar injil disamakan dengan sukacita diwaktu panen (Yes. 9:2-3). Orang yang menuai menerima upahnya; upah pekerja yang menyabit rumput diladang Tuhan tidak akan ditahan, seperti upah buruh yang digambarkan dalam Yakobus 5:4.

c) Tuhanlah yang mengirim pekerja-pekerja, sedangkan Kristus mempersiapkan pelayan-pelayan-pelayan Tuhan (Ef. 4:11), Dialah yang menetapkan pekerjaan, menentukan persyaratannya, dan memberikan panggilannya. Orang yang bekerja tanpa diutus, yang tidak memenuhi syarat, dan tidak mendapat panggilan, tidak akan diakui maupun dibayar sebagai pekerja. Bagaimanakah mereka dapat memberitakan Injil, jika mereka tidak diutus?

d) Semua orang yang mengasihi Kristus dan mengasihi jiwa-jiwa harus menunjukkannya dengan berdoa secara sungguh-sungguh kepada Tuhan, terutama apabila tuaiannya banyak, agar Dia mau mengirimkan pekerja-pekerja yang sangat ahli, setia, bijaksana, dan rajin untuk mengerjakan tuaian-Nya. Mereka juga harus berdoa agar Dia mau membangkitkan pekerja-pekerja yang sesuai dengan kehendak-Nya, untuk mempertobatkan para pendosa dan meneguhkan orang-orang beriman.

Dari semua hal-hal diatas, marilah kita semakin menyadari bahwa kita para pelayan Tuhan sangat dibutuhkan dalam ladang pelayanan, khususnya jiwa-jiwa yang belum mengenal Kristus. Jadikanlah pesan/amanat Agung Tuhan Yesus menjadi tanggung jawab dan kewajiban dalam hidup kita.

Ayat penutup; Matius 28:19-20

Tidak ada komentar:

Posting Komentar